Komitmen developer Call of Duty Warzone untuk melawan cheater di dalam gamenya kembali ditunjukkan. Kali ini Raven Software selaku pihak developer mengumumkan telah memberikan hukuman penolakan akses atau ban kepada 50 ribu akun cheater.
🚫 Another #Warzone ban wave today!
Banned 50,000 accounts targeting cheaters and cheat providers.
More to come.
— Raven Software (@RavenSoftware) September 1, 2021
Angka yang fantastis tersebut menyusul gelombang ban akun cheater pada 25 Agustus lalu, dengan dibasminya 100 ribu akun cheater. Bahkan puluhan ribu akun juga dijaring mulai dari Mei lalu.
Pembasmian akun cheater yang merusak keharmonisan game action tersebut tampak sejalan dengan fokus Activision untuk memberikan lingkungan bermain yang bersih bagi gamer.
Apalagi melihat kenyataan bahwa gamer yang memainkan Call of Duty Warzone mulai pindah ke game pesaing, seperti Apex Legends, PUBG, dan Valorant. Wajar saja, rasanya tidak ada gamer yang betah bila dicurangi ketika bermain online.
Gelombang penjaringan akun cheater tersebut bisa dikatakan sebagai tembakan pembuka, guna menyambut sistem anti-cheat yang akan diluncurkan berbarengan dengan Call of Duty Vanguard.
Melihat mudahnya cheater untuk membuat akun baru di game free to play seperti Warzone, tampaknya pihak Raven Software akan terus sibuk.
Lebih jauh lagi, langkah lebih ekstrim juga telah diambil pihak Call of Duty kepada cheater, yaitu dengan mem-ban perangkat keras (komputer atau console) pengguna cheat.
Hal ini terjadi pada pengguna Tiktok rushman360, yang membuatnya harus ganti komputer kalau ingin bisa main Call of Duty kembali.(*)
Sumber: Twitter Raven Software