Pengembang Apple dan Fortnite Epic Games terjebak dalam sengketa hukum atas sistem pembayaran dalam aplikasi game, yang menurut Apple melanggar aturannya. Epic Games menanggapi dengan menuduh Apple menjalankan monopoli, yang akhirnya terjadi pertempuran hukum melawan Apple.
Epic Games diberikan kemenangan awal ketika Pengadilan Distrik AS untuk California Utara mengeluarkan perintah pada 10 September yang memerintahkan Apple untuk membuka opsi pembayaran dalam gim untuk semua pengembang.
Pada saat itu, perintah itu adalah semacam kemenangan bagi Epic Games — memungkinkan pengembang untuk menjaga sistem pembayaran dalam game di Fortnite yang dapat dimainkan secara gratis sambil menghindari membayar komisi kepada Apple sebesar 30%, yang di mana sebelumnya telah mencakup semua biaya transaksi aplikasi.
Beberapa minggu setelah “kemenangan” Epic Games melawan Apple dalam kasus Epic Games v. Apple mengeluarkan surat yang menolak permintaan Epic Games agar perjanjian lisensi pengembangnya dipulihkan sampai semua opsi hukum habis. Hal ini secara efektif melarang Fortnite dan perangkat lunak lain dari Epic Games untuk kembali ke App Store Apple selama bertahun-tahun.
Dalam sebuah surat yang dikirim pada 21 September kepada penasihat hukum Epic Games, pengacara Apple mengatakan perusahaan menolak untuk memulihkan akun Epic Games sampai pengadilan mengeluarkan putusan final yang tidak dapat diajukan banding. CEO Epic Tim Sweeney mengungkapkan keputusan Apple dalam serangkaian tweet yang diposting pada 22 September. Sweeney mengklaim proses banding untuk kasus ini bisa memakan waktu hingga lima tahun.
Apple lied. Apple spent a year telling the world, the court, and the press they’d "welcome Epic’s return to the App Store if they agree to play by the same rules as everyone else". Epic agreed, and now Apple has reneged in another abuse of its monopoly power over a billion users.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) September 22, 2021
Apple mengkonfirmasi keaslian surat yang diunggah Sweeney melalui unggahan Twitter, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
“Epic melakukan pelanggaran kontrak yang disengaja, dan pelanggaran kepercayaan, dengan menyembunyikan kode dari Apple dan membuat kesalahan dan kelalaian terkait,” demikian isi pernyataan Apple, seperti dilansir The Economic Times.
Tim hukum Apple juga mengutip dugaan perilaku “duplikat” Epic Games. Apple mengacu pada langkah yang memicu kasus tersebut—Epic Games menambahkan kode ke Fortnite versi iOS yang memungkinkan pengguna membeli barang langsung dari perusahaan.
Keputusan Apple yang tetap mendepak Fortnite dari App Store terjadi setelah Epic Games mengajukan banding atas putusan pengadilan AS yang menyatakan Apple tidak bersalah menjalankan monopoli melalui iOS App Store.